Minggu, 24 Januari 2021

Notulensi Audiensi PPM , DLH Jabar dan Managemen Pasar Caringin

Kadis LH Jabar (Ibu Prima)
Kolaborasi , sharing informasi, dlh siap memfasilitasi. Memperkuat pemberdayaan masyarakat, kami sangat harapkan karena hasil dari biokonversi ini bias menghasilkan. Kami dlh provinsi jabar bersama2 teman2 kab/kota bias melakukan pengurangan dengan biokonversi bsf. Hari2 belakangan ini kami kesulitab dengan anggaran karena adanya covid-19 , mudah2n teman2 pengusaha dalam hal ini pak agung (mantan ketua kadin jabar) bias memfasilitasi kegiatan2 terkait pengurangan sampah ini. Mohon maaf saya tidak bias mengikuti rapat ini hingga selesai karena ada kegiatan lain.

Ardhi (Ketua PPM)
Maping for moving forward, bagaimana kita bias lebih cepat mencapai pengurangan sampah sesuai dengan perpres no 97 tahun 2017 dan pergub no 91 tahun 2018. (paparan terlampir)
Pasar tradisional menjadi urutan ke 2 dalam timbulan sampah yaitu 24% , dan pusat perniagaan adalah 14% dengan total 38%. Menjadi menarik PPM JaBar sudah mengolaha s.o.d secara total pengurangan 27,22 ton/hari dengan hasil maggot. 

Dengan mengkhususkan diri melakukan pengolahan s.o.d secara umum, dan khusus untuk pasar tradisional dan kawasan perniagaan maka angka pengurangan adalah mendekati target dari perpres dan pergub tersebut dikisaran 25%. Utamanya adalah dampak lingkungan akan menjadi lebih baik.

Kabid LH Jabar (Pak Didi)
Kami persilahkan dari Kabupaten Ciamis yang sudah berhasil dan mendapatkan penghargaan.

Kabid Ciamis (Pak Giatno)
Selingkuh mas maggot = selamatkan lingkungan hidup masyarakat kelola bank sampah dan maggot. Merupakan terobosan baru di ciamis mulai dari 2017. Hasil dari maggot untuk pertanian, peternakan kolaborasi dengan dana desa. Yang tadinya tidak ada budidaya maggot sekarang ada 48 pembudidaya bsf.

Management Pasar Induk Caringin (Pak Yudi)
Kami memiliki kurang lebih 60ton s.o.d per hari dengan komposisi 95% organic, untuk kebutuhan maggot sangat tepat. Managemen membukan ruang untuk kerjasama dengan pegiat maggot, permasalahan kami adalah ruang yang terbatas, maka perlu identifikasi para pegiat yang dekat sekitar pasar caringin. Mengingat ke depan dengan tpa legok nangka tarif nya cukup membebani.

Kabid LH Jabar (Pak Didi)
Potensi sampah pasar caringin sangat mungkin dihabiskan dengan maggot hanya saja persoalan lahan shingga perlu dilakukan diskusi lebih lanjut terkait pegiat disekitar pasar caringin.

Pak Anang Sudarna (Pembina PPM)
Bagaimana besarnya potensi maggot sebagai solusi terdasyat sebagai solusi s.o.d, karena bias menyelesaikan persoalan ini dalam waktu kurang dari 24 jam. Ini adalah anugrah dari Allah SWT bagi kita. Ketika kami di lh jabar di 2016 sudah melakukan pelatihan dan di sarimukti sudah kita coba di 2017, sekarang tinggal dipacu oleh teman-teman di lh jabar. Kami di MIF (manglayang integrated farm) bersama dengan PPM mengembangkan nya di gunung manglayang.

Kami sudah 3 kali bertemu dengan pak agung, tujuannya “memprovokasi” pak agung untuk melakukan pengelolan, karena kedepan beban pasar induk caringin beban tiping fee akan sangat berat. Ke 2 ketika sampah organic tidak terkelola akan berdampak negative terhadap lingkungan khususnya air. Kami telah paparkan tentang potensi pengolahan s.o.d di caringin. Sisi lain kita memiliki kebutuhan akan fish mill yang selama ini import, artinya kebutuhan pasarnya cukup besar. Jika pasar caringin ingin memecahkan masalah kedepan jalan satunya adalah bsf, tidak ada yang lain. 

Karena industry maggot di dunia sudah besar. Ironisnya benyak pegiat yang kekurangan sampah (organic)

Kita bisa menjadi pilot model yang besar yang bisa dikembangkan, untuk jakstrada turunan dari jakstranas tidak ada cara lain untuk mengurangi sampah di 2025 kecuali dengan olah sampah organic, sedangkan sampah anorganik kurang dari dari itu. Sedangkan timbulan sampah dari pasar tradisional dan kawasan komersial lebih dari 30%. Saya sedang membuat konsep surat edaran Menteri LHK dengan penanganan sampah organic, karena saya masih ditugaskan oleh beliau. Kami menawarkan kepada jawa barat dan sudah dibicarakan dengan ibu kadis, sehingga akan tercapai target jakstrada dan jakstranas serta efisiensi anggaran.

Ardhi (Ketua PPM)
Sebagai informasi perkembangan bsf di Jawa Barat saya sengaja undang Ibu sari dari DKPPP Kota Bekasi dan dari DisPerIndagIn Kota Bekasi akan melaksanakan kegiatan biokonversi bsf di Kota Bekasi, saya melihat potensi besar di Purwakarta karena Bapak Dedi Mulyadi mengundang seluruh Kepala Desa sePurwakarta untuk melakukan pengelolaan sampah dari sumber dan bsf jadi salah satunya. Yang berikutnya adalah Kabupaten Bandung yang telah melaksanakan program RAKSA Desa (Rumah, Air, Kakus dan Sampah) di dalamnya ada olah sampah organic dengan bsf. Kelihatannya di 3 kabupaten kota ini akan bertambah pegiat maggot.

Pak Andono (warga kota bekasi, mantan Kadis LH Provinsi DKI Jakarta)
Insyaa Allah ini akan memberikan dampak yang besar terhadap lingkungan, dan saya telah berinteraksi dengan teman-teman ppm dengan semangat (gerakkannya) dan mempraktekkan sendiri, insyaa Allah ini akan membantu untuk mencapai Jakstranas dan Jakstrada. Di bekasi hanya dikomplek saja, namun menggerakkan 245 titik di Jakarta.

Ibu Sari (DKPPP Kota Bekasi)
Kota Bekasi sampah melimpah ruah, DKPPP sebenarnya DKPPP adalah user yang kendalanya pakan dan berkreasi untuk menjadikan  bsf sebagai alternative pakan. Saya kenal kang ardhi dari teman-teman balai pelatihan peternakan cikole lembang, di “racuni” PPM untuk mengembangkan maggot di Kota Bekasi. Terjun di bsf ini akhir tahun 2020, untuk bisa mendapatkan pakan ternak yang murah untuk ekonomi masyarakat lebih baik, bersama teman-teman PPM Bekasi. Untuk pengembangan ayam joper dan lele dengan pakan maggot, mudah-mudahan tahun ini bisa dijalankan. Kami berkomunikasi dengan dinas pasar sehingga bisa membantu yang lain. Sudah berkomunikasi dengan DLH termasuk teman-teman ppm juga dan Bappeda. Percontohan insyaa Allah di 2 lokasi pasar dari 43 pasar selebihnya di masyarakat.

Ardhi (Ketua PPM)
Berarti untuk kota bekasi, ditambahkan bobotnya untuk membantu bu sari dan pasar dalam mensukseskan programnya. 

Management Pasar Induk Caringin (Pak Yudi)
Kami dari pasar induk caringin sangat menyambut baik teman-teman ppm dan program bsf ini, kami membuka ruang sepenuhnya, apabila ada yang ingin berkerjasama bisa melalui pak 
Pak Anang sudarna (Pembina ppm) untuk merencanakan ke depan.

Pak Anang Sudarna (Pembina PPM)
Bagaimana dalam waktu ke depan merencanakan terkait road map terkait jakstrada, untuk mengadakan webminar dengan para kepala dinas kabupaten kota se jawa barat. Karena belum tentu semua mempelajari dan mengerjakan, sehingga bisa kita dorong beliau-beliau sebagai pelopor. Percontohan di berbagai titik sebagai percontohan untuk menginisiasi kabupaten kota, PPM akan membantu dan surat edaran kepada kabupaten / kota.

Yana (Ciamis)
Menambahkan, sangat baik mengumpulkan para kadis agar tidak hanya sekedar jadi follower, memberikan edaran kepada dinas-dinas lintas sector untuk sinergi. Dinas LH, Dinas Peternakan, Dinas Perikana untuk MOU saling mensukseskan.

Dadan Ramdan (Koordinator PPM JaBar)
Walaupun komunitas kami kecil tapi insyaa Allah bisa menyelesaikan persoalan sampah, sebagaimana maggot kecil-kecil tapi banyak dan ada di mana-mana sehingga bisa menyelesaikan persoalan sampah kita.

 

Selengkapnya di https://www.youtube.com/watch?v=bWp2iRwduOo&t=5813s

https://www.facebook.com/293102991510788/posts/868575570630191/ 


Sabtu, 02 Januari 2021

Focus Group Discussion (FGD) DLH Jawa Barat - WWF

 Focus Group Discussion (FGD)

PPM menyampaikan poin-poin, sbb :
1. Memperkenalkan: PPM (Paguyuban Pegiat Magot):
a. Sifatnya jaringan kerja, tersebar diseluruh
Indonesia (27 provinsi), 60% di Jabar
b. Pembina-pembina PPM:
I. Prof. Agus Pakpahan
II. Anang Sudarna
III. Kolonel Laut Ahmad Al Fajar
2. Kegiatan-kegiatan pengolahan sampah yang sudah dilaksanakan oleh PPM, berdasarkan inventarisir jumlah sampah organic terolah oleh jaringan PPM adalah 50 ton/hari dari 299 anggota dari 19 provinsi. Jumlah anggota PPM yang tercatat sebanyak 578 org dr 27 prov, 60% berasal dari Jawa Barat. Data olah s.o.d bsf 299orang, 50ton/Hari, 12 ton maggot/hr. Dr 19 prov. 70% Jabar, jkt, Tangerang.
3. Pengolahan sampah dengan Biokonversi BSF sangat relevan dan mendukung ketahanan pangan, yang menjadi prioritas pemerintah.
Sudah ada pembicaraan dengan klhk dan dinas kabupaten/kota untuk pemanfaatan pdu dan bsi serta tps3r
4. Dengan jaringan yang sudah terbentuk diberbagai kab/kota di Jawa Barat, PPM punya potensi cukup besar dalam rangka membantu pemerintah dalam pengurangan sampah, sebagaimana diamanatkan dalam perpres no 97 tahun 2017 dan pergub no. 91 tahun 2018 (jakstranas dan jakstrada)
5. Masalah ppm: PPM belum dapat berkembang sesuai dengan potensi nya, karena terkendala pembiayaan. Ppm sudah kerjasama dengan beberapa Lembaga, antara lain: Manglayang Integrated Farm (MIF), Pertamina MOR 3, Pertamina EP Tambun, PJB, HSBC, KEHATI, GIF.
6. Targeting pengurangan sampah 30% dan penanganan 70% sebagaimana diamanatkan dalam perpres dan pergub dalam pemikiran kami pengurangan itu akan tercapai apabila kita mengolah sampah organic, kalau hanya mengandalkan pengurangan sampah melalui bank sampah dan aktifitas olah anorganik potensi daur ulang akan sangat sulit. Karena memang total sampah anorganik kurang dari 45% (termasuk residu), berdasarkan studinya klhk (2016) dan bplhd jabar (2010)
7. Dengan kondisi seperti itu maka pengurangan 30% dapat dicapai apabila kita dapat mengolah sampah organic. Kelebihan biokonversi bsf adalah pengolahan sangat cepat, yaitu : kurang dari 24 jam, lahan yang dibutuhkan relative kecil, yaitu 1m2 untuk 100-140kg s.o.d/hari, hasil atau outputnya adalah pakan ternak, pupuk cair maggot (pcm) dan pupuk padat maggot (ppm), dimana olah organic lainnya terkendala waktu, tempat/ruang dan ekonomi). Maka menjadi sangat beralasan kalau kita memfokuskan dengan mengolah sampah organic
8. Pengolahan sampah organic ini juga sangat erat kaitannya dengan perbaikan lingkungan, pengurangan grk (pengendalian perubahan iklim)
9. Bagaimana kebijakan pemerintah provinsi dalam mewujudkan perpres dan pergub di atas. PPM dapat membantu pemerintah untuk mengurangi sampah organic ini melalui biokonversi bsf. Dalam kegiatan ini dlh tidak dapat berdiri sendiri karena Irisan dengan pakan ikan , pakan ternak dan pertanian dalam konteks pemanfaatan hasilnya.
10. PPM sudah memberi masukan kepada KLHK untuk dibuat Peraturan Bersama Menteri LHK, Menteri KKP, Mentan, Mendes, dan MenPUPR. Dengan pemikiran yang sama, kami juga menyarankan dlh untuk kerjasama dengan Distan, Disnak dan Ketahanan Pangan, Dinas KP, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

JAWA BARAT DALAM BAYANG INVESTASI MEMANEN BENCANA BUKAN SEJAHTERA

Senin, 23 Desember 2024 WALHI Jawa Barat merelease CATAHU (Catatan Akhir Tahun 2024) di Sekretarian WALHI Jawa Barat Jalan Shimponi Kota B...