Focus Group Discussion (FGD)
WWF - world wild fund
dengan Pemda Provinsi Jabar
bersama Paguyuban Pegiat Maggot - BSF
Dll (undangan terlampir).PPM menyampaikan poin-poin, sbb :
1. Memperkenalkan: PPM (Paguyuban Pegiat Magot):
a. Sifatnya jaringan kerja, tersebar diseluruh
Indonesia (27 provinsi), 60% di Jabar
b. Pembina-pembina PPM:
I. Prof. Agus Pakpahan
II. Anang Sudarna
III. Kolonel Laut Ahmad Al Fajar
2. Kegiatan-kegiatan pengolahan sampah yang sudah dilaksanakan oleh PPM, berdasarkan inventarisir jumlah sampah organic terolah oleh jaringan PPM adalah 50 ton/hari dari 299 anggota dari 19 provinsi. Jumlah anggota PPM yang tercatat sebanyak 578 org dr 27 prov, 60% berasal dari Jawa Barat. Data olah s.o.d bsf 299orang, 50ton/Hari, 12 ton maggot/hr. Dr 19 prov. 70% Jabar, jkt, Tangerang.
3. Pengolahan sampah dengan Biokonversi BSF sangat relevan dan mendukung ketahanan pangan, yang menjadi prioritas pemerintah.
Sudah ada pembicaraan dengan klhk dan dinas kabupaten/kota untuk pemanfaatan pdu dan bsi serta tps3r
4. Dengan jaringan yang sudah terbentuk diberbagai kab/kota di Jawa Barat, PPM punya potensi cukup besar dalam rangka membantu pemerintah dalam pengurangan sampah, sebagaimana diamanatkan dalam perpres no 97 tahun 2017 dan pergub no. 91 tahun 2018 (jakstranas dan jakstrada)
5. Masalah ppm: PPM belum dapat berkembang sesuai dengan potensi nya, karena terkendala pembiayaan. Ppm sudah kerjasama dengan beberapa Lembaga, antara lain: Manglayang Integrated Farm (MIF), Pertamina MOR 3, Pertamina EP Tambun, PJB, HSBC, KEHATI, GIF.
6. Targeting pengurangan sampah 30% dan penanganan 70% sebagaimana diamanatkan dalam perpres dan pergub dalam pemikiran kami pengurangan itu akan tercapai apabila kita mengolah sampah organic, kalau hanya mengandalkan pengurangan sampah melalui bank sampah dan aktifitas olah anorganik potensi daur ulang akan sangat sulit. Karena memang total sampah anorganik kurang dari 45% (termasuk residu), berdasarkan studinya klhk (2016) dan bplhd jabar (2010)
7. Dengan kondisi seperti itu maka pengurangan 30% dapat dicapai apabila kita dapat mengolah sampah organic. Kelebihan biokonversi bsf adalah pengolahan sangat cepat, yaitu : kurang dari 24 jam, lahan yang dibutuhkan relative kecil, yaitu 1m2 untuk 100-140kg s.o.d/hari, hasil atau outputnya adalah pakan ternak, pupuk cair maggot (pcm) dan pupuk padat maggot (ppm), dimana olah organic lainnya terkendala waktu, tempat/ruang dan ekonomi). Maka menjadi sangat beralasan kalau kita memfokuskan dengan mengolah sampah organic
8. Pengolahan sampah organic ini juga sangat erat kaitannya dengan perbaikan lingkungan, pengurangan grk (pengendalian perubahan iklim)
9. Bagaimana kebijakan pemerintah provinsi dalam mewujudkan perpres dan pergub di atas. PPM dapat membantu pemerintah untuk mengurangi sampah organic ini melalui biokonversi bsf. Dalam kegiatan ini dlh tidak dapat berdiri sendiri karena Irisan dengan pakan ikan , pakan ternak dan pertanian dalam konteks pemanfaatan hasilnya.
10. PPM sudah memberi masukan kepada KLHK untuk dibuat Peraturan Bersama Menteri LHK, Menteri KKP, Mentan, Mendes, dan MenPUPR. Dengan pemikiran yang sama, kami juga menyarankan dlh untuk kerjasama dengan Distan, Disnak dan Ketahanan Pangan, Dinas KP, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar