Jumat, 28 Februari 2025

NOTULENSI RAPAT AUDIENSIPaguyuban Pegiat Maggot Nusantara dengan Direktorat Perikanan Air TawarDirektorat Jenderal Budidaya Ikan, Kementerian Kelautan dan PerikananSenin, 24 Februari 2025Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan

 


I. Pembukaan

Rapat dibuka dengan pemaparan dari pihak Direktorat Perikanan Air Tawar mengenai eksplorasi maggot dalam rangka program pakan mandiri bagi para peternak ikan.

II. Pokok Pembahasan


Sejarah dan Peran Direktorat Pakan

Eksplorasi maggot telah dilakukan sejak tahun 2018, dimulai di Jambi.

Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan baku pakan melalui peternakan maggot.

Direktorat Pakan sebelumnya menangani sertifikasi produsen pakan (industri dan mandiri) serta registrasi produk.

Direktorat Pakan kini berganti nama menjadi Direktorat Perikanan Air Tawar.

Produksi dan Hilirisasi Maggot

Pembudidaya maggot binaan KKP di Parung telah memproduksi tepung maggot untuk pakan larva udang dengan harga lebih murah dibandingkan produk sejenis.

Hilirisasi maggot untuk industri pakan telah dilakukan, namun masih menghadapi kendala seperti:

Kontinuitas produksi dan kuantitas yang belum stabil.

Konsistensi pengadaan bahan baku.

Maggot belum sepenuhnya bisa menggantikan tepung ikan karena harga tepung maggot per kg masih lebih mahal.

Keamanan dan Regulasi Maggot sebagai Bahan Pakan

Penggunaan maggot segar (fresh maggot) masih memerlukan kepastian regulasi terkait dengan CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik).



Penelitian dari Universitas Andalas menunjukkan bahwa maggot aman dikonsumsi oleh hewan ternak atau ikan dan tidak mengandung zat berbahaya.

KKP hanya menerima maggot dalam bentuk tepung atau kering untuk faktor penyimpanan dan daya tahan produk.

Bantuan dan Pendampingan dari KKP

Tidak ada bantuan logistik atau pendanaan terkait budidaya maggot di era efisiensi anggaran saat ini.

Pendampingan untuk pakan mandiri atau CPPIB (Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik) dapat difasilitasi oleh KKP melalui BPSDM di tingkat provinsi atau kabupaten.

Impor dan Produksi Maggot

Kuota impor tepung ikan per tahun berdasarkan data KKP adalah 100.000 ton.

Jika produksi maggot sudah siap secara massal dan kontinu, KKP akan berperan sebagai fasilitator antara pembudidaya maggot dan stakeholder yang membutuhkan bahan baku pakan dengan kuantitas dan kualitas yang sesuai.

III. Kesimpulan dan Tindak Lanjut



Hilirisasi maggot masih memerlukan dukungan dari departemen terkait agar produksinya lebih konsisten.

KKP terbuka untuk menjadi fasilitator dalam menghubungkan stakeholder dengan pembudidaya maggot yang telah memenuhi standar produksi.

Perlu pengkajian lebih lanjut terkait regulasi penggunaan fresh maggot dalam industri pakan.

Pembinaan dan pendampingan oleh KKP akan difokuskan pada aspek teknis pembuatan pakan yang baik melalui BPSDM.

IV. Penutup



Rapat ditutup dengan harapan adanya sinergi lebih lanjut antara pemerintah dan pegiat maggot dalam pengembangan pakan alternatif bagi sektor perikanan di Indonesia.

Notulen: Rudi Dharma



MINUTES OF MEETING - ZOOM MEETING KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP BERSAMA PAGUYUBAN PEGIAT MAGGOT NUSANTARA

KAMIS 10 APRIL 2025   PROLOG Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, merupakan sebuah kesempatan yang baik d...