Bom Waktu Itu Bernama Sampah Organik.
Oleh : Teguh Iman Perdana
Ungkapan itu riil, harfiah dan bukan analogi.
Ada yang ingat dengan peristiwa ledakan TPA Leuwigajah pada 2005 silam? 157 jiwa manusia hengkang dari jasadnya, di kawasan Leuwigajah Kota Cimahi.
Lagi-lagi itu bukan ungkapan. Bukan analogi. Sebelum akhirnya runtuh, memang terjadi ledakan besar laksana bom. Material sampah berhamburan, lalu tumpah mengubur para pemulung. Ledakan itu diakibatkan gas metana yang mendorong sampah di atasnya karena tekanan. Panas yang dihasilkan luar biasa hingga menimbulkan efek seperti bom, dan, akibatnya sungguh mengerikan: merebus para pemulung yang terperosok masuk dan tertimbun. Akibatnya, jenazah mereka sebagian besar laksana ikan kerapu steam di restoran favorit kita. Mrotol saking empuknya.
Akibat apakah efek gas metana itu? Ketika bahan organik terdekomposisi secara anaerob maka akan menghasilkan gas methana , gas ini layaknya LPG yang mudah terbakar, mirisnya gas ini dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan ozon. Menurut beberapa sumber komposisi gas yang dihasilkan dari proses anaerob bahan-bahan organic tersebut terdiri dari : Metana (CH4) 55%-75%, Karbondioksida (CO2) 25%-45%, dan kurang dari 10% campuran ; Nitrogen (N2), Hidrogen (H2), Hidrogen sulfide (H2S) serta Oksigen (O2).
Ya, kini kita faham, itulah efek timbunan sampah organik yang tidak terolah dengan baik. Ancaman itu, diam-diam mengintai berbagai TPA di seluruh Indonesia yang tidak punya cara khusus mengolah sampah organik mereka.
Sampah organik memang membuat kita "serba salah". Wujudnya yang mudah membusuk, kerap memalingkan wajah kita untuk mengolahnya. Diolah pun, tak semudah sampah non organik yang kering dan masih punya nilai jual itu. Tetapi itu kisah dua tiga tahun lalu. Kini, "pahlawan" itu hadir mengatasi sampah organik dengan menakjubkan. Sang pahlawan bernama magot, atau larva dari lalat "Black Soldier Fly". Maggot terbukti rakus dan lahap, mampu mengunyah dan menelan sampah organik sepanjang hidupnya. Dan, saat maggot menjadi besar, ia pun menjelma menjadi produk bernilai jual tinggi. Minyaknya dicari-cari, badannya yang bongsor bernilai protein tinggi, sangat disukai ikan-ikan, juga ayam dan unggas lainnya. Pendeknya, maggot adalah solusi dalam semua segi. Bagi aparat, juga rakyat.
Paguyuban Pegiat Maggot - BSF : Ayooo….bareng-bareng kita olah dan #ManfaatkanSampah Organik #NOLkanSOD #biokonversibsf #RevolusiHijau40 #KetahananPanganMandiri #PakanTernakMurah #HilirSODTernakTaniIkan