Anang Sudarna*
Keberadaan sampah merupakan suatu keniscayaan, selama ada
kehidupan (manusia). Bahkan semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang,
makin banyak sampah yg dihasilkannya. Dg demikian, adalah suatu keniscayaan
juga kita hrs mengelolanya dengan baik dan paripurna, sehingga tdk ada masalah serius
yg akan timbul akibat kehadiran sampah dalam kehidupan masyarakat kita.
Berbagai fihak (Ilmuwan, Birokrat, Politisi, Tokoh Masyarakat)
sudah lama menganjurkan untuk merubah cara pandang (paradigma / mindset)
tentang sampah dari barang / benda tdk berguna menjadi barang/benda yamg masih
berguna dan memiliki nilai (ekonomi).
Di masyarakat muncul ungkapan kreatif & keren sebagai sumber inspirasi dan motivasi, dalam pengurusan sampah bahwa sampah dari masalah menjadi berkah, dan ungkapan lainnya yang menyiratkan makna, sampah sebagai barang yang memberikan manfaat (besar) untuk umat manusia.
Tetapi kita semua masih tetap menyebutnya sebagai Sampah
(Waste). Penggunaan kata sampah memberikan makna dan pengaruh psikologis bahwa
barang tersebut tidak ada gunanya bahkan dianggap sebagai sumber masalah. Tentu
saja anggapan tersebut tidak benar sama sekali. Dalam perspekrif ekonomi manajemen, barang/benda yang berguna
merupakan sumberdaya.
Waktu awal kuliah di Fakultas Kehutanan IPB (th 1979/80),
kami diajari oleh para dosen bahwa kumpulan pepohonan dalam satuan ruang dengan
luas tertentu (dalam UU, minimum luasnya 0.25 Ha) disebut Hutan. Ketika itu,
hutan diperlakukan seperti benda mati, sehingga dimanfaatkan dan dieksploutasi
dengan tidak memperhatikan kelestariannya. Waktu kami memasuki Semester 6,
penyebutan hutan diganti dengan Sumberdaya Hutan.
Sejak saat itu (awal th 80an) para Rimbawan yang sudah
dibekali etika dan tanggung jawab kepada generasi setelahnya, merubah paradigma
Pengelolaan Hutan menjadi Pengelolaan Sumberdaya Hutan.
Nah, kembali ke pengelolaan barang sisa proses kehidupan manusia, yang selama ini kita sebut sampah, mari kita rubah dengan ungkapan yang lebih keren dan menunjukan hal yg sebenarnya, yaitu Sumberdaya Sampah. Penambahan frasa “sumberdaya” sebelum kata “sampah” diharapkan membawa pengaruh pada cara pandang dan perlakuan kita pada “sumberdaya sampah”.
Dengan paradigma baru, maka kita rubah Pengelolaan Sampah menjadi Pengelolaan
Sumberdaya Sampah.
Hasil Olah Sumberdaya Sampah dapat memberi manfaat
(minimal):
1. Sumberdaya Sampah
Organik:
a.
Magot, merupakan sumber protein untuk pakan
ternak (mengganti tepung ikan) yang sebagian besar (konon > 70%) Impor, menghabiskan
ratusan US $ devisa negara/th
b.
Pupuk organik, padat dan cair utk mensubstitusi pupuk
kimia, meningkatkan produksi pertanian, memperbaiki kesehatan tanaman dan
tentunya kesehatan manusia serta memperbaiki lingkungan
c.
Menciptakan lapangan kerja baru, dll
2. Sumberdaya sampah
Anorganik :
Daur ulang sampah, menghemat/mengurangi
penggunaan sumberdaya alam
3. Residu dari butir 1 dan 2 dibuat: RDF (pengganti Batu
Bara, pembangkit Listrik (PLTSA)
JADI.... Sesungguhnya dari Sumberdaya Sampah semuanya MASIH
sangat bermanfaat untuk umat manusia... Dan oleh karenanya Sumberdaya Sampah
bisa menjadi ladang amal dan ladang
kehidupan bagi siapa saja yg mau berikir...
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ
وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang
yang berakal,
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ
اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ
السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau
menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab
neraka.
(Al Qur’an Surat Al Imran Ayat 190-191)
Kalau para pejuang lingkungan yang ada di WA Group ini punya
pandangan yg lebih keren, akan sangat berguna jika kita diskusi dan share
pengetahuan di ruang ini. Atau ada yg mau mengangkatnya menjadi tema Webinar???
Mangga.
Hampuraaa nun 🙏🙏🙏
Kami sudah dan akan terus melakukan pemanfaatan Sumberdaya
Sampah dan mengajak siapapun yang bersedia secara sukarela, dengan niat ibadah.
Insha Allah 🙏🙏🙏
(* Pembina PPM - Tenaga Ahli Menteri Bidang
Pemulihan DAS Citarum)